Senin, 29 Juli 2013

Kesempatan Emas di Bulan Ramadan

Abu Hurairah RA berkata, “Aku mendengar Rasulullah
SAW bersabda, ‘Segolongan umatku akan masuk surga
sebanyak 70 ribu yang wajah mereka bersinar bagaikan
rembulan.’ Maka, berdirilah Ukasyah bin Muhshin al-
Asady seraya mengangkat tangan lalu berkata, ‘Doakan
untukku Ya Rasulullah agar aku termasuk golongan
mereka.’
Lalu Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah dia dari
golongan ini.’ Lalu, seorang dari golongan Anshar berdiri
dan berkata, ‘Ya Rasulallah, doakan agar aku termasuk
golongan mereka juga.’ Rasulullah bersabda, ‘Engkau
telah didahului Ukasyah.’” (HR al-Bukhari, lihat as-Sunan
al-kubra karangan al-Baihaqi, juz X, hlm 139).
Hal yang menarik dari hadis ini dalam konteks Ramadhan
adalah kesempatan Ukasyah yang dimasukkan dalam
segolongan umat yang masuk surga dengan wajah yang
bersinar bagaikan rembulan atau golongan yang masuk
surga tanpa hisab. Sedangkan, orang Anshar yang minta
didoakan setelah Ukasyah ditolak Rasul dengan bahasa
yang halus karena kesempatan emas sudah diambil
Ukasyah.
Kesempatan emas adalah salah satu faktor penting bagi
manusia untuk menggapai kesukesan dalam hidup di
dunia dan juga akhirat. Boleh jadi seorang akan menyesal
selamanya karena tidak segera menggunakan peluang
emas.
Betapa banyak manusia gagal karena tidak menggunakan
kesempatan yang melewatinya. Ramadhan adalah bulan
istimewa di mana Allah memberikan peluang banyak
untuk mencapai derajat tinggi di dunia dan di surga
kelak.
Di antara kesempatan emas itu, pertama, kesempatan
untuk diampuni dosa-dosanya yang terdahulu melalui
puasa Ramadhan. Qiyam Ramadhan dan qiyam pada
Lailatul Qadar bila dilakukan dengan dasar imaanan wa
ihtisaaban. (HR an-Nasa’i, no 2503 dan 2504).
Dan, setiap hari malakat-malaikat memintakan ampunan
bagi mereka saat berpuasa sampai berbuka orang-orang
puasa diampuni dosa-dosa mereka pada malam terakhir
bulan Ramadhan. (HR Ahmad, al-Bazzar, al-Baihaqi).
Kedua, kesempatan untuk dilipatgandakannya amal-amal
kita, termasuk beribadah pada malam Lailatul Qadar yang
nilainya lebih baik dari 1000 bulan. Ketiga, peluang untuk
mendapatkan doa-doa mustajab. “Orang yang berpuasa
saat berbukanya memiliki doa mustajab yang tidak akan
ditolak.” (HR Ibnu Majah dan al-Baihaqi). Lihat juga QS
al-Baqarah [2]: 186).
Keempat, peluang untuk mendapatkan dua kesenangan,
yaitu kesenangan saat berbuka dan kesenangan saat
berjumpa dengan Allah. (HR at-Tirmizi). Kelima, peluang
untuk mendapatkan surga melalui puasa. “Bagi orang
berpuasa pintu di surga yang disebut ar- Rayyan yang
tidak dimasuki kecuali oleh mereka bila yang terakhir
sudah masuk, maka pintu akan ditutup.” (HR an-Nasa’i).
Di sana masih banyak peluang bagi umat Islam pada
bulan Ramadhan ini untuk menggapai kesuksesan dunia
dan akhirat tanpa batas. Sungguh Ramadhan adalah
bulan agung penuh berkah. Barang siapa yang tidak
menggunakan peluang emas di dalamnya pasti akan
menyesal selama-lamanya.
“Ya Allah jadikanlah kami orang yang memaksimalkan
Ramadhan untuk menggapai rahmat-Mu, ampunan-Mu,
dan dilepaskan dari siksa neraka.” Aamiin.
(KH Prof Achmad Satori Ismail)